12 July 2019 0 Komentar | Dilihat : 341 kali
Ditulis oleh Admin Baznas

TUBAN – Namanya Khoirun Nisa (21) memilih melakukan permagangan di BAZNAS Kabupaten Tuban. Mahasiswa Universitas Brawijaya jurusan Administrasi Pemerintahan ini mengaku tertarik dengan program BAZNAS Kabupaten Tuban dalam mendukung Pemerintah Kabupaten Tuban untuk mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Tuban.

Dalam kesempatan wawancara dengan penulis, Nisa (biasa dia disapa) mengaku tertarik dengan 7 program kegiatan BAZNAS yang bisa bersinergi bersama Pemerintah Daerah dalam mengurangi angka kemiskinan. Ketujuh program itu meliputi: SAMIKTU (Santunan Fakir-miskin dan Ytaim-Piatu), BERTUWAH (Bantuan Rehabilitasi Rumah Warga Miskin), BANMASPRO (Bantuan Masyarakat Miskin Produktif), BUWAH (BAZNAS Mengurus Dakwah), SAHABAT (Sehat Bersama Kerabat), BE-SPESIAL (Beasiswa bagi Siswa-Siswi Miskin Potensial), dan BANCAP (Bantuan Cepat Tanggao).

Seperti dalam program BANMASPRO, dia menemukan program kegiatan Zakat Community Development (ZCD) di Desa Guwoterus, Kecamatan Montong. Dia mengaku tertarik melakukan penelitian di Desa Wisata Berbasis Sedekah ini. Pasalnya, peran BAZNAS di desa yang satu ini bisa bersinergi dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperindag Kabupaten Tuban yang juga mendampingi anggota kelompok masyarakat di sana dengan memberikan kegiatan pelatihan kerajinan bambu.

Dia juga mendapati beberapa program kegiatan lain yang menarik untuk diteliti. Misalnya Sang Andalan Pedagang Pasar, dia mendapati 29 pedagang di pasar baru yang sebelumnya memiliki hutang di rentenir, kemudian dilunasi hutangnya oleh BAZNAS Kabupaten Tuban. Setelah hutangnya lunas, BAZNAS Kembali memberi bantuan kepada mereka berupa modal usaha berbasis kelompok yang didayagunakan menjadi pinjaman tanpa bunga. Pihak yang bisa meminjam dana tersebut hanya anggota Sang Andalan Pedagang Pasar saja. Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mereka mengadakan pengajian bersama anggota kelompok. Program ini juga pelaksanaannya bersinergi dengan Dinas Koperindag, yaitu dengan cara Dinas Koperindag memberikan laporan pedagang pasar terjerat rentenir, yang kemudian dilakukan survey bersama untuk memastikan kelayakan penerima bantuan. Juga, kegiatan Ngaji Bareng Sang Andalan Pedagang Pasar memakai musholla milik Pasar Baru Tuban yang notabenenya milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban.

“Saya senang magang di sini karena BAZNAS di sini diberikan kepercayaan oleh Pemerintah Daerah untuk membantu mengurangi angka kemiskinan. Beberapa program ternyata bisa bersinergi denga satu sama lain dengan diwujudkan dalam bentuk akad perjanjian kerja sama,” ungkap gadis kelahiran Kecamatan Merakurak ini.


Dikatakan, Nisa akan melakukan permagangan di BAZNAS Kabupaten Tuban selama 25 hari. Kegiatan dia akan berakhir pada 26 Juli 2019.

Kategori
-
comments powered by Disqus